CARA MENGAJARKAN ANAK TOILET TRAINING

CARA MENGAJARKAN ANAK TOILET TRAINING

CARA MENGAJARKAN ANAK TOILET TRAINING

Anak masih sering mengompol?  masih sering pup di celana ? kira-kira bagaimana ya agar anak bisa lepas dari diapers? Pertanyaan ini pasti sering muncul di benak para bunda. dan menjadi kekhawatiran sendiri jika anak masih saja sering mengompol diusianya yang sudah memasuki 3 tahun.

Untuk membiasakan anak lepas dari diapers atau dapat buang air kecil atau buang air besar di toilet, bunda harus melatihnya yang biasa disebut toilet training. Toilet training adalah proses  melatih anak untuk belajar buang air besar dan buang air kecil di toilet layak nya sepeti orang dewasa. 

Melatih anak untuk toilet training memang harus membutuhkan kesebaran serta harus konsisten. Jika anak belum siap, bunda tidak boleh memaksanya. Selalu beri pujian pada anak, agar anak merasa senang dan bersemangat untuk melatih diri nya mengendalikan kebiasaan pup/pipis di celana atau diapers.

Lalu kapan waktu yang tepat mengajarkan anak toilet tarining? 

Biasanya setelah anak melewati usia 15 bulan,  bagian anus( lubang untuk pup) dan uretra( lubang untuk pipis)  pada anak sudah sensitif. Sehingga saat usia ini anak sudah  bisa menjalani toilet training. Tetapi kembali lagi, proses tolilet training membutuhkan kesiapan dari anak baik secara fisik maupun emosional, dan setiap anak tidak bisa disamaratakan karena tumbuh kembang tiap anak berbeda-beda.

Rata-rata anak siap memulainya saat usia 20 bulan hingga 28 bulan dan periode toilet training yang dianjurkan adalah saat anak berusia  18 hingga 36 bulan.

Adapun 5 prinsip dasar untuk kesuksesan toilet training yaitu:

  1. Perlahan dan jangan tergesa-gesa/ proses toilet training memerlukan kesabaran dan harus konsisten. Tungga sampai anak siap
  2. Sering beri pujian pada anak agar lebih termotivasi contohnya walaupun anak bilang ingin pipis tapi masih mengompol, ayah dan bunda tetap beri pujian padanya.
  3. Saat anak masih mengompol jangan dimarahi
  4. Biarkan prosesnya perlahan, tanpa memaksa. contoh  mendudukan anak dengan paksa di potty nya atau mengancam jika anak menolak.
  5. Jika saat proses toilet training anak merasa kesulitan, tunda dahulu, setelah beberapa minggu mulailah kembali  sampai anak  merasa siap.

Tanda anak siap untuk toilet training yaitu:

  • Dapat memahami 2  perintah yang berbeda, contohnya  lepasa celana kamu  lalu pergi ke toilet.
  • Celana/diapers anak masih tetap kering selama 2 jam dengan catatan anak tetap minum seperti biasa.
  • Anak memperlihatkan ekspresi wajah nya nya ketika sebelum dan setelah buang air  ataupun tiba-tiba anak mengumpat diruangan lain saat ingin buang air besar atau anak terus memegang celana nya seolah memberitahu jika ia ingin pipis.
  • Tidak pup atau buang air besar di celana/diapers saat keadaan tidur di malam hari
  • Jadwal pup saat siang hari, sudah teratur. Menunjukan waktu yang sama setiap kali mau pup/buang air besar
  • Anak sudah bisa memberitahu ayah /bunda kalau ia ingin pipis atau pup walaupun terkadang masih pup/pipsis di celana.
  • Menunjukan ketertarikan ketika bunda ingin ke toilet.

Jika anak sudah menujukan tanda kesiapan nya untuk melakukan toilet training, bunda harus menyiapkan alat-alat berikut di toilet/kamar mandi:

Siapkan potty atau toilet seat.

potty sejenis toliet kecil yang dibawahnya terdapat penampung. jadi jika selesai pipis atau pup, bunda bisa membuang nya ke toilet . Pilihlah bentuk potty  yang lucu dan menarik/ sesuai karakter hewan kesukaan si kecil agar si kecil menjadi senang dan bersemangat untuk membiasakan pup/pipis di toilet.

Berikan mainan tembakan air.

Saat anak merasa senang dengan permainan air yang diberikan saat sedang di toilet untuk pipis atau pup, hal ini akan membuat nya tertarik untuk ke tolet lagi.

Pasang stiker atau gambar yang si kecil sukai di dinding kamar mandi.

Saat hal-hal yang ia sukai terpampang di sekitar nya, maka akan membuat ketertarikan si kecil untuk berada di tempat tersebut.

Adapun tips sukses tolet training:

  • Pastikan si kecil sudah siap untuk toilet training
  • Mengenalkan pada si kecil toilet dan fungsinya
  • Amati jadwal pipis dan pup si kecil. Jika bunda sudah mengetahui kebiasaan pup atau pipisnya di jam-jam tertentu. Bunda dapat dengan mudah mengajak si kecil untuk menyalurakn dorongan pup/pipis di tempat dan waktu yang tepat.
  • Gunakan cara yang menyenangkan, bunda dapat menempelkan stiker atau mainan kesukaan si kecil di toilet.

Perlu menjadi catatan penting, dampingi selalu si kecil saat di toilet/kamar mandi untuk menghindari si kecil terjatuh/terpleset di toilet .

Semoga informasi CARA MENGAJARKAN ANAK TOILET TRAINING ini bermanfaat. Salam sehat

 

Similar Posts