Bahayakah Kehamilan Lewat Dari HPL?
Bahayakah Kehamilan Lewat Dari HPL?
Kehamilan pada umumnya berlangsung hingga 40 minggu sesuai dengan perhitungan hari pertama haid terakhir bunda. Pada usia kehamilan 40 minggu ini lah yang dijadikan patokan hari perkiraan lahir( HPL). Namun bayi sudah boleh dilahirkan sejak usia kehamilan memasuki 37 – 40 minggu. Lalu bagaimana jika sudah lewat dari hari perkiraan lahir, namun belum menunjukan tanda-tanda persalinan? Bahayakah kehamilan lewat dari HPL?
Kehamilan lewat dari HPL merupakan usia kehamilan yang lewat dari 40 minggu. Jika kehamilan bunda memasuki 41 minggu, ini dianggap sebagai kehamilan jangka panjang tetapi masih dalam batas normal. Namun perlu pemantauan ketat dari dokter. Kehamilan lewat dari HPL memiliki banyak resiko jika usia kehamilan lebih dari 42 minggu atau yang lebih sering disebut kehamilan lewat bulan .
Dalam dunia medis kehamilan lewat bulan disebut posterm. Penyebab kehamilan lewat dari hpl memang belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa yang mengatakan karena:
- Salah menghitung usia kehamilan
- Faktor plasenta/ari-ari yang membuat rangsangan kontraksi pada rahim menjadi terlambat
- Riwayat kehamilan sebelum nya melahirkan lewat bulan
- Riwayat dari keluarga yang pernah melahirkan lewat bulan.
Lalu Bahayakah kehamilan lewat dari hpl?
Saat usia kehamilan bunda sudah melewati hari perkiraan lahir ( hpl) namun belum ada tanda-tanda persalinan, dokter akan terlebih dahulu memeriksakan kondisi ibu dan bayi di dalam kandungan, terutama ari-ari dan cairan ketuban di dalam rahim. Jika hasil dari pemeriksaan bayi di dalam kandungan masih dalam keadaan sehat, ari-ari belum terjadi pengapuran( jaringan plasenta/ ari-ari berubah menjadi lebih keras ) dan jumlah air ketuban masih cukup , biasanya dokter akan menunggu sampai usia kehamilan 41 minggu .
Jika pada usia kehamilan 41 minggu belum terjadi mulas secara alami. Dokter akan menyarankan untuk melakukan tindakan induksi persalinan dengan menggunakan obat yang dapat merangsang kontraksi persalinan. Tindakan induksi persalinan ini dapat dilakukan dengan catatan kondisi bayi di dalam kandungan tidak ada masalah.
Semakin tua kehamilan, fungsi plasenta/ari-ari akan mengalami penurunan. Fungsi ari-ari merupakan sebagai penghantar oksigen serta makanan dari ibu ke bayi. Jika ari-ari ini mengalami pengapuran, dikhawatirkan suplai oksigen dan nutrisi ke bayi akan menurun.
Air ketuban pun saat kehamilan sudah tua akan menjadi keruh dan berkurang volumnya, sehingga dikhawatirkan akan mempengaruhi proses persalinan nanti. Yang lebih berbahaya nya jika kehamilan sudah lewat bulan dan ada sebagian ibu yang masih menunggu mules secara alami hingga usia kehamilan lebih dari 42 minggu, maka akan meningkatkan resiko pada bayi .
Adapun Resiko yang mungkin terjadi pada usia kehamilan lewat dari 42 minggu yaitu:
- Bayi di dalam kandungan dapat kekurangan oksigen dan nutrisi karena fungsi ari-ari yang sudah menurun
- Bayi keracunan air ketuban, karena bayi menghirup bahkan menelan cairan ketuban yang sudah tercampur dengan feses/ kotoran bayi. Penyebab bayi buang air besar di dalam kandungan karena bayi mengalami stres.
- Mengalami masalah pernafasan saat lahir karena bayi menelan air ketuban yang bercampur feses/ kotoran nya.
- Mempersulit proses persalinan normal karena semakin berkurang nya cairan ketuban
- jumlah cairan ketuban yang secara bertahap berkurang, dapat memengaruhi detak jantung bayi yang semakin melambat yang dapat menyebakan gawat janin
- Jumlah cairan ketuban yang berkurang juga dapat menekan tali pusat selama persalinan, hal ini dapat menyebabkan kematian janin
- Sindrom pascamaturitas yaitu saat bayi lahir kulit nya menjadi kering, terkelupas, kuku tumbuh terlalu panjang, dan sedikit lemak di bawah kulit.
- Meningkatkan resiko operasi caesar lebih besar karena berat bayi yang semakin lama semakin besar sehingga mempersulit proses persalinan secara normal.
Untuk itu jika kehamilan bunda sudah lewat dari HPL, bunda harus rutin melakukan pemeriksaan kehamilan tiap 1 minggu sekali/ sesuai saran dokter untuk memantau keadaan bayi di dalam kandungan terutama untuk melihat keadaan plasenta /ari-ari serta air ketuban.
Bunda tidak perlu panik dan khawatir jika kehamilan sudah lewat dari HPL, namun belum adanya tanda tanda persalinan. Yang terpenting kehamilan bunda harus dengan pengawasan dokter dan dokter sudah memastikan keadaan bayi dalam kandungan sehat dan ikuti selalu saran terbaik dari dokter kandungan bunda.
Semoga informasi ini bermanfaat. Salam sehat.