Tanda Tanda Persalinan
Tanda Tanda Persalinan
Saat kehamilan bunda sudah memasuki usia kehamilan 37 minggu- 40 minggu, bayi sudah siap dilahirkan. Kelahiran bayi hanya 5% yang sesuai dengan hari perkiraan lahir (HPL), selebih nya bisa maju 2-3 minggu dari HPL ataupun mundur dari HPL. Untuk itu jika kehamilan bunda sudah mendekati hari perkiraan lahir, bunda harus mengetahui kira-kira apa saja tanda-tanda persalinan, agar bunda mengetahui kapan waktu yang tepat untuk ke rumah sakit/ tempat bersalin yang bunda pilih.
Tanda-tanda persalinan yaitu:
Adanya kontraksi
Kontraksi dibedakan menjadi 2. Yaitu kontraksi palsu ( braxton hicks) dan kontraksi asli. Kontraksi palsu (Braxton hicks) ini bersifat ringan, akan hilang jika bunda beristirahat / merubah posisi dan kontraksi ini tidak menyakitkan serta tidak menyebabkan pembukaan jalan lahir.
Kontraksi saat akan mendekati proses persalinan akan terjadi lebih sering, teratur dan kuat. Saat kontraksi datang walaupun bunda sudah istirahat ataupun merubah posisi, kontraksi tetap tidak akan menghilang. Inilah yang dinamakaan kontraksi asli. Untuk mengetahui kontraksi, bunda dapat meraba pusar,. Jika pusar teraba kerasa dan kencang itu artinya sedang terjadi kontraksi.
Adapun ciri kontraksi asli yaitu:
- Perut terasa kencang mulai dari bagian atas rahim hingga bawah rahim. Walaupun bunda sudah istirahat, kontraksi tetap ada dan tidak menghilang.
- Mulas atau kontraksi disertai dengan nyeri bagian perut bawah ( seperti kram menstruasi)
- Nyeri yang dirasakan menjalar ke pinggang belakang
Bunda dapat menghitung kontraksi tersebut menggunakan jam. Hitunglah berapa kali kontraksi terjadi dalam 1 jam, dan berapa lama waktu/durasi saat kontraksi terjadi . Kontraksi asli akan terjadi setiap 10 menit dengan durasi/ waktu yang lama tiap kali terjadi kontraksi . Semakin mendekati persalinan akan semakin sering terjadi. Jika kontraksi terjadi setiap 10 menit sekali, bunda dapat memeriksakan diri ke dokter/ bidan untuk mengetahui pembukaaan mulut rahim .
Keluar Lendir bercampur darah
Saat mulut rahim sudah membuka, biasanya akan ada cairan yang keluar dari kemaluan yaitu berupa lendir bercampur darah. Untuk mengetahui ada nya pembukaan jalan lahir, bunda harus dilakukan pemeriksaan dalam ( PD) / VT lewat kemaluan oleh bidan atau dokter. Pembukaan pada persalinan dimulai dari pembukaan 1 sampai 10 cm .
Fase persalinan dibagi menjadi 2. Yaitu fase laten dan fase aktif.
Fase laten ini biasanya ditandai dengan keluar nya lendir bercampur darah. Pembukaan mulut rahim pada fase laten mulai dari pembukaan 1-3 cm dan berlansung lama, memerlukan waktu sekitar 4 jam untuk setiap penambahan 1 cm. Bahkan fase ini dapat berlangsung hingga 20 jam .
Fase aktif ditandai dengan pembukaan 4-10 cm dan kontraksi sudah lebih sering,tiap 10 menit dan penambahan pembukaan tiap 1 cm nya memerlukan waktu sekitar 1- 2 jam dengan catatan kontraksi nya kuat.
Proses waktu persalinan tiap ibu akan berbeda-beda, tergantung dari kuat dan lemah nya kontraksi yang terjadi dan sudah berapa kali nya melahirkan secara normal. Rata-rata pada primigravida ( persalinan untuk pertama kali) mulai terjadinya pembukaan 1 cm- 10 cm berlangsung sekitar 12 – 20 jam, sedangkan pada multigravida( Persalinan lebih dari 1 kali) akan lebih cepat sekitar 8 -10 jam. Karena pada ibu yang pernah melahirkan secara normal sebelumnya,leher rahim akan terbuka lebar, panggul serta kemaluan ibu sudah lebih lentur sehigga jalan lahir sudah terbuka. Berbeda dengan ibu yang baru pertama kali melahirkan.
Karena waktu yang dibutuhkan dari pembukaan 1 cm sampai pembukaan 10 cm membutuhkan waktu yang cukup panjang, Jadi jika baru keluar lendir bercampur darah, bunda tidak perlu panik dan tidak perlu terburu-buru datang ke rumah sakit. Yang terpenting awasi selalu gerakan janin serta kontraksi yang terjadi.
Ketuban Pecah
Kontraksi yang mulai kuat akan menyebabkan robeknya selaput ketuban. Jika bunda merasakan ada nya cairan yang keluar, dan cairan tersebut bening atau agak kuning dan tidak berbau,ini merupakan cairan ketuban. Jika cairan ketuban terinfeksi, mungkin akan berbau busuk, biasanya berwarna kehijauan atau kecoklatan karena cairan ketuban telah bercampur dengan mekonium atau tinja bayi.
Biasanya kondisi seperti ini terjadi jika usia kehamilan sudah lewat bulan atau lebih dari 42 minggu dan bisa juga disebabkan karena kondisi ari-ari yang tertekan atau kurangnya asupan oksigen sehingga membuat bayi menjadi stres. Stres pada bayi selama di dalam kandungan akan memicu bayi untuk buang air besar. Jika hal ini terjadi akan menyebabkan masalah pernafasan saat lahir.
Lalu bagaiaman ciri jika air ketuban keluar/merembas
Saat air ketuban keluar, biasanya tidak dapat di tahan berbeda dengan saat bunda ingin buang air kecil, cairan urin/pipis masih dapat bunda tahan. Air ketuban dapat keluar dengan menyembur ataupun hanya rembasan. Walupun hanya rembasan bunda harus segera datang ke rumah sakit/ tempat bersalin yang bunda tuju. Jika bayi terlalu lama di dalam rahim dengan air ketuban yang sudah rembas/ pecah maka resiko terjadi nya infeksi akan lebih besar.
Untuk itu bunda perlu ingat, kapan air ketuban terasa rembas atau pecah serta bagaimana ciri-ciri nya. Beritahu kepada dokter/ bidan saat bunda datang ke tempat bersalin, agar dokter / bidan dapat memastikan kembali dan mengambil tindakan yang tepat.
Dengan mengetahui tanda -tanda persalinan, tentu bunda sudah memiliki gambaran kapan waktu yang tepat untuk datang ketempat bersalin. Semoga informasi Tanda Tanda Persalinan ini bermanfaaat. Salam sehat.