Apakah Keguguran Saat Hamil Harus Di Kuret?
Apakah Keguguran Saat Hamil Harus Di Kuret?
Perdarahan lewat jalan lahir yang terjadi saat kehamilan muda merupakan salah satu tanda ketidaknormalan dalam proses kehamilan dan bisa mengarah ke tanda-tanda dini keguguran. Keguguran (abortus ) adalah proses terlepas nya janin dari dalam kandungan pada awal kehamilan ( sebelum berusia 20 minggu). Keguguran yang diketahui orang awam lebih identik dengan tindakan kuret , Lalu apakah keguguran saat hamil harus di kuret?
Lebih dari 80 % kasus keguguran terjadi pada 3 bulan pertama di usia kehamilan ( sebelum 13 minggu). Bahkan para ibu kadang tidak menyadari bahwa dirinya tengah hamil, apalagi jika kehamilan tersebut baru kehamilan awal, sehingga tidak merasakan bahwa sedang mengalami keguguran.
Lalu apakah keguran saat hamil harus di kuret?
Tindakan kuret merupakan tindakan medis yang dilakukan oleh dokter kandungan untuk mengeluarkan sisa-sisa jaringan kehamilan yang masih tertinggal di dalam rahim. Untuk itu dokter kandungan akan melakuan pemeriksaan terlebih dahulu menggunakan USG serta melakukan pemeriksaan dalam (PD) melalui jalan lahir untuk melihat adanya pembukaan mulut rahim atau tidak. ( jika diperlukan). Setelah melakukan pemeriksaan, dokter akan menginformasikan tindakan apa yang harus dilakukan. Karena tidak semua keguguran, harus dilakukan tindakan kuret. Tergantung dari jenis keguguran yang dialami.
Jenis keguguran ( abortus) ada berbagai macam diantara nya:
Abortus Iminens
Aburtus iminens adalah jenis keguguran yang mengancam / membakat dan akan terjadi, artinya ada ancaman terjadinya keguguran namun keguguran jenis ini merupakan salah satu keguguran dengan kehamilan yang masih bisa dipertahankan.
Untuk itu jika terjadinya flek saat kehamilan muda, disarankan bunda untuk segera memeriksakan diri ke dokter kandungan . Biasanya dokter akan memberikan obatpenguat kandungan dan bunda disarankan unutuk istirahat total ( semua aktifitas dilakukan diatas tempat tidur) sampai flek/ perdarahan berhenti. Gejala yang dirasakan yaitu keluarnya flek tanpa disertai rasa mulas/kram perut.
Abortus Insipiens
Abortus Insipiens adalah keguguran yang sedang berlangsung artinya keguguran tidak dapat dihindari dan sedang terjadi. Biasanya gejala yang dirasakan yaitu:
- keluar darah / terjadinya perdarahan
- adanya nyeri perut tengah bagian bawah dan terasa mulas ( seperti kram haid namun lebih menyakitkan)
- Saat dilakukan pemeriksaan oleh dokter melalui jalan lahir, mulut rahim sudah terbuka dan akan teraba jaringan kehamilan.
Setelah menunggu jaringan keluar secara spontan, dokter akan memeriksa kembali apakah jaringan telah keluar seluruh nya atau masih ada sebagian yang tersisa di dalam rahim. Jika masih ada jaringan kehamilan yang tersisa di dalam rahim, dokter akan melakukan tindakan kuret untuk membersihkan sisa jaringan tersebut agar tidak terjadi perdarahan.
Abortus Kompletus
Abortus kompletus adalah keguguran lengkap. Artinya semua jaringan kehamilan telah keluar semuanya. Biasanya saat dilakukan pemeriksaan USG oleh dokter kandungan, rahim sudah bersih tidak ada lagi jaringan kehamilan. Pada kasus abortus kompletus tidak diperlukan lagi tindakan kuret.
Abortus Inkompletus
Abortus Inkompletus adalah keguguran tidak lengkap. Artinya sebagian jaringan kehamiln telah keluar dan sebagian masih tersisa di dalam rahim. Pada abortus inkompletus ini jika tidak dikeluarkan sisa jaringan yang ada di dalam rahim ,maka akan terjadi perdarahan. Biasanya dokter akan melakukan tindakan kuret untuk mengeluarkan sisa jaringan yang masih tertinggal di dalam rahim.
Missed Abortion
Missed abortion adalah keadaan dimana janin /fetus sudah meninggal tetapi tetap berada di dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih. Biasanya terjadi tanpa sepengetahuan ibu hamil tersebut.
Adapun ciri missed abortion yaitu:
- Ada nya bercak darah yang berulang,
- Selama kehamilan ukuran rahim ( pada bagian fundus) tidak bertambah besar
- Hasil test peck menjadi negatif setelah 2-3 minggu janin meninggal.
Janin yang telah meninggal di dalam rahim ini ada yang diserap kembali oleh tubuh ibu, sehingga janin menghilang adapula yang tetap masih menempel pada rahim ibu namun sudah mengering dan menipis. Biasanya jika masih ada bagian janin yang melekat, dokter akan memberikan obat-obatan untuk merangsang mulas sehingga janin dapat dikeluarkan . Namun jika tidak berhasil harus dilakukan tindakan pelebaran mulut rahim ( dilatasi servik) dan kuret ( kuretase).
Abortus Habitualis
Aburtus habitualis adalah keguguran yang terjadi berulang kali/ mengalami keguguran selam 3 kali berturut-turut atau lebih.
- setiap kali hamil dari sperma dan sel telur yang buruk,
- karena penyakit tertentu seperti tiroid, penyakit autoimun,
- kelainan bentuk rahim.
Abortus Septik
Abortus Septik adalah keguguran yang disertai adanya infeksi berat. Penyebab abortus septik anatara lain:
- Abortus inkomplet yang tidak segera ditangani. Abortus septik terjadi karena masih terdapat sisa jaringan kehamilan di dalam rahim yang tidak segera dikeluarkan, sehingga meningkatkan resiko terjadinya infeksi serta perdarahan.
- Abortus kriminal atau lebih dikenal aborsi ilegal. Abortus yang terjadi karena disengaja, bukan dari pertimbangan medis. Karena yang melakukan tindakan bukan dokter spesialis kandungan sehingga cara dan alat-alat yang digunakan tidak steril dan mengakibatkan terjadinya infeksi pada organ organ kewanitaan.
Semoga informasi Apakah Keguguran Saat Hamil Harus Di Kuret? ini bermanfaat. Salam sehat.