Perlukah Bayi Dibedong?
Perlukah Bayi Dibedong?
Saat bayi baru lahir, biasanya bayi perlu adaptasi. Untuk itu bedong dapat menciptakan kembali seperti di dalam rahim yang nyaman dan dapat membantu menenangkan bayi. Bedong pada bayi bukan hal yang aneh .Dari zaman dahulu membedong bayi merupakan tradisi turun temurun terutama di indonesia. Namun untuk era sekarang ini sebetulnya perlukah bayi dibedong?
Manfaat dari membedong bayi
Manfaat membedong bayi yaitu agar bayi mendapat kehangatan dan tidak kedinginan. Bayi baru lahir mempunyai refleks moro yang membuat mudah terkejut atau kaget, sehingga dengan membedongnya ,bayi akan merasa nyaman saat tidur. Namun, membedong bayi perlu diperhatikan ya bunda. Jika salah tekhnik dalam membedong bayi dapat menimbulkan resiko.
Adapun resiko jika salah membedong bayi yaitu:
Kelainan panggul
Dalam dunia medis kelainan panggul disebut displasia panggul yaitu keadaan dimana panggul bayi menjadi bergeser dan tidak sejajar. Sehingga ke dua kaki bayi tidak sama panjang nya. Hal ini dapat mengakibatkan pincang saat bayi sudah bisa berjalan. Mitos yang beredar, untuk mencegah bentuk kaki bayi menjadi pengkang maka bayi harus selalu dibedong dan cara membedong bayi dengan kaki bayi dipaksa diluruskan serta dirapatkan lalau dibedong dengan kencang. Tentu hal ini tidak benar. Justru membedong dengan cara seperti ini dapat meningkatkan resiko displasia pada panggul bayi.
Bentuk kaki bayi baru lahir memang seperti katak, yaitu posisi lutut menjauh dan posisi tumit mendekat. Hal ini normal terjadi, karena saat di dalam rahim tubuh bayi meringkuk serta kaki menyilang. Seiring tumbuh kembang nya kondisi kaki bayi akan lurus, jadi tidak perlu takut kaki bayi menjadi pengkang karena tidak di bedong.
Sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS)
Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) adalah kematian bayi mendadak yang berusia di bawah satu tahun yang awal nya bayi terlihat sehat, tiba-tiba meninggal dunia tanpa diketahui penyebabnya. SIDS sering terjadi saat bayi sedang tidur. Jika bunda membedong bayi terlalu kencang, maka bayi akan kesulitan untuk bernafas, jika bayi terlalu lama dibedong, bayi akan menjadi kepanasan serta jika bunda membedong terlalu longgar dikhawatirkan kain bedongan dapat bergeser sehingga menutupi hidung bayi. Hal dapat meningkatkan resiko kematian mendadak pada bayi. Untuk itu bedonglah bayi dengan tidak telalu kencang dan tidak terlalu longgar.
Jadi membedong bayi boleh boleh saja dilakukan pastikan bunda sudah mengetahui cara membedong yang benar. Dan jangan biarkan bayi dibedong terlalu lama, bedong hanya dibutuhkan saat bayi akan tidur agar tidak rewel serta saat udara dingin. Berikan bayi waktu bebas untuk menggerakan kaki dan tangan nya agar dapat merangsang motorik tumbuh kembang nya.
Kapan bayi tidak dibedong lagi?
Bunda harus berhenti membedong bayi ketika bayi sudah mulai berguling, biasanya saat usia dua atau empat bulan. Biarkan bayi bergerak bebas untuk merangsang motorik nya. Untuk masa peralihan ini mungkin bayi akan lebih rewel karena terbisa dibedong saat tidur.
Bunda dapat mengalihkan nya dengan cara bayi tetap dibedong bagian badan dan kaki nya, namun biarkan lengan nya bebas diluar. Perlahan mulai lah biasakan bayi tidur tanpa dibedong agar kaki dan tangan nya dapat bergerak bebas untuk merangsang kekuatan otot tangan dan kaki nya dalam masa tumbuh kembangnya.
Semoga informasi Perlukah Bayi Dibedong? ini bermanfaat. Salam sehat.